Parameter kualitas air pada proses budidaya ikan hias berperan dalam menciptakan suasana lingkungan kehidupan yang sesuai dengan kebutuhan ikan hias agar mampu memberikan suasana yang nyaman bagi kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan ikan hias. Beberapa hal penting yang terkait dengan kualitas air adalah Kejernihan dan pH air.
pH dapat dikatagorikan sebagai faktor fisika-kimia yang berperan dalam menunjang kondisi lingkungan kehidupan ikan hias. ketahanan kondisi air pada masing-masing ikan hias berbeda-beda. oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi lingkungan kehidupan ikan hias. ketidastabilan faktor tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan ikan hias dan hal yang paling terburuknya adalah kematian pada ikan hias
Sarana utama dalam melakukan aktivitas budidaya ikan hias diantaranya kolam tanah, kolam semen dan akuarium. jika dibandingkan dengan sarana tersebut, pemeliharaan ikan hias di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol dengan teliti.
- Menyelesaikan tugas mengenai tugas besar " Kontrol Akuarium Ikan Mas Koki" dari Bapak Dr. Ir. Darwison, ST, MT
- Mengetahui dan memahami penggunaan arduino, sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor water, sensor PH, sensor TDS dan dengan LCD
- Mampu membuat dan menjalankan rangkaian tugas besar " Kontrol Akuarium Ikan Mas Koki"
- Power Supply
- Working Voltage: DC 3-5V
- Working Current: <20mA
- Sensor Type: Simulation
- Detection Area: 40 mm x 16 mm
- Manufacturing Process: FR4 double spray tin
- Fixed Hole Size: 3.2 mm
- Humanized Design: Half moon sag nonskid treatment
- Working Temperature: 10 °C to 30 °C
- Work Humidity: 10% to 90% without condensation
- Size: 65 mm x 20 mm x 8 mm
- Optional Accessories: 3 pin sensor connecting line,Arduino 328 controller,Sensor relay shield
- Daya masuk: + 5.00V
- Ukuran Modul: 43mm x 32mm
- Rentang pengukuran: 0-14 PH
- Mengukur ttemperatur: 0-60 ° C
- Akurasi: ± 0.1 PH (25 °C)
- Waktu tanggapan: ≤ 1 menit
- Tegangan operasi LCD ini adalah 4.7V-5.3V
- Ini mencakup dua baris di mana setiap baris dapat menghasilkan 16 karakter.
- Pemanfaatan arus adalah 1mA tanpa lampu latar
- Setiap karakter dapat dibangun dengan kotak 5×8 piksel
- Alfanumerik LCD alfabet & angka
- Apakah tampilan dapat bekerja pada dua mode seperti 4-bit & 8-bit
- Ini dapat diperoleh dalam Lampu Latar Biru & Hijau
- Ini menampilkan beberapa karakter yang dibuat khusus
· Pin VCC sebagai pin masukan tegangan.
· Pin GND sebagai grounding.
· Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal.
· Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Dalam hal ini s merupakan jarak benda, v merupakan kecepatan gelombang suara yaitu 344m/detik dan t merupakan waktu tempuh dari saat sinyal ultrasonik dipancarkan hingga kembali ke penerima.
Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut:
· Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
· Tegangan : 5 V DC
· Arus pada mode siaga : <2 mA
· Arus pada saat deteksi : 15 mA
· Frekuensi suara : 40 kHz
· Jangkauan Minimum : 2 cm
· Jangkauan Maksimum : 400 cm
· Input Trigger : 10 µS minimum, pulsa level TTL
· Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding proporsional dengan jarak yang dideteksi
12. Potensiometer
13. Sensor Suhu
Board | Name | Arduino UNO R3 |
---|---|---|
SKU | A000066 | |
Microcontroller | ATmega328P | |
USB connector | USB-B | |
Pins | Built-in LED Pin | 13 |
Digital I/O Pins | 14 | |
Analog input pins | 6 | |
PWM pins | 6 | |
Communication | UART | Yes |
I2C | Yes | |
SPI | Yes | |
Power | I/O Voltage | 5V |
Input voltage (nominal) | 7-12V | |
DC Current per I/O Pin | 20 mA | |
Power Supply Connector | Barrel Plug | |
Clock speed | Main Processor | ATmega328P 16 MHz |
USB-Serial Processor | ATmega16U2 16 MHz | |
Memory | ATmega328P | 2KB SRAM, 32KB FLASH, 1KB EEPROM |
Dimensions | Weight | 25 g |
Width | 53.4 mm | |
Length | 68.6 mm |
- Rangkaian Reset Arduino Aktif Low
Mikrokontroler menggunakan rangkaian reset. Rangkaian power on reset terdiri dari resistor 4,7KΩ dan tombol untuk penekanan reset secara manual yang diparalel dengan capasitor 10nF.Rangkain Reset low - Rangkaian reset Low aktif ketika berlogika 0 , jika kondisi seperti gambar diatas maka arus akan mengalir langsung kepin reset pada arduino. dikarnakan ada arus yang mengalir maka pin reset arduino berlogika 1, karna arduino aktif low maka pin reset tidak aktif ,karna arduino tidak aktif maka arus mengalir ke capasitor terjadi pengisian dan dibutton tidak terhubung sehingga arus langsung keground
- Jika kondisi Button terhubung maka arus akan mengalir langsung keground karna kecendrungan arus melewati resistansi yang kecil yang mengakibatkan arus mengalir keground capasitor terjadi pengosongan sehingga arus mengalir keground
- dikarenakan tidak ada arus menuju pin reset maka pin reset berlogika 0 (aktif)
Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih knowledge perbandingan. Water level yang paling sederhana adalah sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water level sederhana mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa apakah mirip atau tidak.
Saat ini, ketinggian air sanggup diukur secara gampang bersama gunakan alat moderen layaknya Water Level. Pengertian Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih knowledge perbandingan. Water level yang paling simple adalah sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water level simple bakal mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa apakah mirip atau tidak. Hasil pengukuran dari water level lebih rendah dari gunakan laser tapi water level mempunyai akurasi yang tinggi dalam pengukuran jarak jauh. Untuk hindari kesalahan pengukuran dalam pemakaian water level, suhu terhadap air haruslah sama.
Specifications- Working Voltage: DC 3-5V
- Working Current: <20mA
- Sensor Type: Simulation
- Detection Area: 40 mm x 16 mm
- Manufacturing Process: FR4 double spray tin
- Fixed Hole Size: 3.2 mm
- Humanized Design: Half moon sag nonskid treatment
- Working Temperature: 10 °C to 30 °C
- Work Humidity: 10% to 90% without condensation
- Size: 65 mm x 20 mm x 8 mm
- Optional Accessories: 3 pin sensor connecting line,Arduino 328 controller,Sensor relay shield
PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu larutan. Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral.
Sementara itu, dalam hal ini pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kada alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari "p" lambang matematika dari negatif logaritma, dan "H" lambang kimia untuk unsur Hidrogen.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+ ] lebih besar daripada [OH- ], maka material tersebut disebut asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [H+ ] lebih kecil daripada [OH- ], maka material tersebut disebut basa, yaitu nilai pH lebih dari 7.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak
Hal tersebut dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus hanya mengukur tegangan.
Pompa air adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (air) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus. Salah satu jenis pompa air adalah submersible yaitu pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama. Namun, hingga saat ini masih belum ada kontrol dan monitoring sistem proteksi untuk melindungi pompa dari beberapa gangguan, seperti arus lebih, gangguan lebih, suhu berlebih, keadaan aliran air pada pipa serta tekanan air. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis bermaksud untuk merancang sebuah alat kontrol dan monitoring sistem proteksi pompa air submersible. Penelitian ini menggunakan sensor ACS-712 untuk mengetahui berapa arus yang mengalir, sensor ZMP101B untuk mengetahui berapa tegangan yang bekerja, sensor DS18B20 untuk mengetahui suhu pompa, water flow sensor YF-S201 untuk mengetahui aliran air pada pipa, dan sensor DC5V ¼ inci untuk mengetahui tekanan udara pada pipa. Output sensor masuk ke Arduino dan di proses. Setelah diketahui nilai dari tiap tiap sensor, jika nilai yang keluar tidak sesuai dengan nilai yang telah di tentukan, maka pompa akan mati. Hasil dari pengukuran tiap sensor akan di tampilkan pada PC dengan menggunakan Visual Basic sebagai Human Machine Interface.
- begin() Untuk begin() digunakan dalam inisialisasi interface ke LCD dan mendefinisikan ukuran kolom dan baris LCD. Pemanggilan begin() harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam library LCD. Untuk syntax penulisan instruksi begin() ialah sebagai berikut. lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan rows jumlah baris LCD.
- clear() Instruksi clear() digunakan untuk membersihkan pesan text. Sehingga tidak ada tulisan yang ditapilkan pada LCD.
- setCursor() 19 Instruksi ini digunakan untuk memposisikan cursor awal pesan text di LCD. Penulisan syntax setCursor() ialah sebagai berikut. lcd.setCursor(col,row) dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD.
- print() Sesuai dengan namanya, instruksi print() ini digunakan untuk mencetak, menampilkan pesan text di LCD. Penulisan syntax print() ialah sebagai berikut.lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin ditampilkan.
7. Resistor
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
- Metal Film Resistor
- Metal Oxide Resistor
- Carbon Film Resistor
- Ceramic Encased Wirewound
- Economy Wirewound
- Zero Ohm Jumper Wire
- S I P Resistor Network
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
- Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
- Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
- Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
- LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.
Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Dimana V adalah tegangan, I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ken
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Jenis dan Simbol Dioda
Seperti penjelasan diatas, Jenis dioda tergantung dari bahan material yang dipakai saat pembuatannya, dibawah ini adalah contoh gambar dan simbol dari jenis-jenis dioda:1. Dioda Silicon
Ie = Ic + Ib
Keterangan :
Ie = Arus Emitter
Ic = Arus Collector
Ib = Arus Basis
Keterangan :
Ie = Arus Emitter
Ic = Arus Collector
· Pin VCC sebagai pin masukan tegangan.
· Pin GND sebagai grounding.
· Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal.
· Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Dalam hal ini s merupakan jarak benda, v merupakan kecepatan gelombang suara yaitu 344m/detik dan t merupakan waktu tempuh dari saat sinyal ultrasonik dipancarkan hingga kembali ke penerima.
Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut:
· Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
· Tegangan : 5 V DC
· Arus pada mode siaga : <2 mA
· Arus pada saat deteksi : 15 mA
· Frekuensi suara : 40 kHz
· Jangkauan Minimum : 2 cm
· Jangkauan Maksimum : 400 cm
· Input Trigger : 10 µS minimum, pulsa level TTL
· Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding proporsional dengan jarak yang dideteksi
Cara menggunakan sensor ini yaitu: ketika diberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut (menggunakan rumus diatas).
Kapasitor merupakan salah satu jenis elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan arus listrik selama batas waktu tertentu. Kapasitor juga bisa disebut dengan konduktor yang mempunyai salah satu sifat yang pasif dan banyak dipakai dalam membuat rangkaian elektronika dengan kapasitansinya yaitu Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 – 1867) yang berasal dari Inggris.Tapi, Farad yaitu satuan yang sangat besar, jadi pada umumnya Kapasitor yang dipakai dalam peralatan Elektronika yaitu satuan Farad yang dikecilkan jadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad, yaitu sebagai berikut:
- 1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
- 1µF = 1.000nF (nano Farad)
- 1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
- 1nF = 1.000pF (piko Farad)
Keterangan:
- Q = Muatan dengan satuan Coloumb
- C = Kapasitas dengan satuan Farad
- V = Tegangan dengan satuan Volt
- Jumlah lilitan, berbangding lurus dengan induktansinya.
- Diameter kawat Lilitan, berbanding lurus dengan induktansinya
- Permeabilitas Inti, yaitu bahan inti yang digunaka n seperti ferrit, besi maupun udara
- Panjang lilitan induktor, semakin pendek maka induktansinya semakin tinggi.
14. Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- Element Resistif
- Terminal
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya
- Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
- Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut: ·
- · Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
- · Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
- · Sebagai Pembagi Tegangan Aplikasi Switch TRIAC
- · Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
- · Sebagai Pengendali Level Sinyal
Prinsip kerja
Perangkat ini beroperasi berdasarkan prinsip perubahan fisika atau kimia yang terjadi dalam material ketika terjadi perubahan suhu. Beberapa jenis sensor suhu, seperti termokopel, berfungsi dengan memanfaatkan efek seebeck, dimana perbedaan suhu antara dua logam yang berbeda di dalam sensor menghasilkan tegangan elektrik yang dapat diukur. Tipe lain dari sensor ini, seperti RTD (Resistive Temperature Device) atau termistor, bekerja berdasarkan perubahan resistansi listrik dari material semikonduktor ketika terjadi perubahan suhu. Sebaliknya, sensor inframerah dapat mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek untuk menentukan suhunya. Dengan kata lain, sensor suhu secara umum mengubah variasi suhu menjadi perubahan properti fisik yang dapat diukur dan dikonversi menjadi pembacaan suhu melalui kalibrasi dan pengolahan sinyal yang tepat.
Klasifikasi sensor
Sensor suhu dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama berdasarkan sinyal keluarannya:
1. Sensor analog
Sensor ini memberikan sinyal keluaran kontinu yang sebanding dengan suhu yang diukur. Termokopel, RTD, dan thermistor termasuk dalam kategori ini. Sensor analog memerlukan pengkondisian sinyal untuk mengubah output menjadi bentuk yang dapat digunakan.
2. Sensor digital
Sensor digital memberikan output digital diskrit, biasanya dalam bentuk nilai suhu atau kode digital. Sensor ini sering kali menyertakan konverter analog-ke-digital (ADC) internal dan kemampuan pemrosesan sinyal lainnya. Sensor digital menawarkan akurasi yang lebih tinggi, kekebalan terhadap kebisingan yang lebih baik, dan integrasi yang lebih mudah dengan sistem digital.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah.
– Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
– Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2.
– Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
– Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
– Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 μA.
– Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
– Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
– Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Grafik karakteristik LM35 terhadap suhu
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor. Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah :
– Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
– Lineritas +10 mV/ º C.
– Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
– Range +2 º C – 150 º C.
– Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
– Arus yang mengalir kurang dari 60 μA
16. Buzzer
Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Heater aquarium merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan air aquarium dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber pemanasnya.
Bukan hanya para pecinta ikan hias saja, heater aquarium juga sangat dibutuhkan oleh para pecinta Aquascape, karena tanaman atau tumbuhan yang dirawat sering kali terjadi suhu airnya menurun secara tiba-tiba dan cara mengoptimalkan suhu aquascape tersebut pastinya menggunakan heater aquarium.
JENIS-JENIS HEATER AQUARIUM
Berikut ini jenis-jenis heater aquarium, antara lain :
1. Filter Heater Aquarium
Jenis heater aquarium yang satu ini belum banyak dikenal oleh orang karena salah satu produk baru di pasaran. Tetapi, dengan menggunakan filter heater aquarium cukup mudah karena tidak perlu menambahkan peralatan tambahan apapun ke dalam aquarium.
Filter heater aquarium lebih hemat energi dan tidak memakan tempat di dalam aquarium, sehingga si ikan tetap leluasa saat beraktivitas.
Cara kerja filter heater aquarium yaitu dengan menempatkan blok pemanas di dalam filter, lalu air akan menjadi hangat saat melewati filter tersebut dan air yang sudah hangat akan menyebar ke seluruh ruang air aquarium.
2. Immersible Heater Aquarium
Heater aquarium selanjutnya adalah immersible heater aquarium yang sudah dikenal oleh para pecinta ikan hias. Harganya yang murah bisa menjadi salah satu alasan immersible heater aquarium banyak disukai oleh banyak orang.
Immersible heater aquarium tidak cocok untuk aquarium yang berukuran besar, karena heater aquarium ini tidak menghasilkan cukup panas untuk aquarium yang berukuran besar. Immersible heater aquarium juga harus ditempatkan di atas air saja dan jika di tenggelamkan ke dalam air maka akan mudah rusak.
3. Submersible Heater Aquarium
Berbeda dengan immersible heater aquarium, submersible heater merupakan heater aquarium yang dapat dicelupkan sepenuhnya ke dalam air, sehingga panas yang dihasilkannya tersebut tidak akan terbuang dengan percuma.
Harganya yang cukup mahal, membuat kualitas heater aquarium ini banyak diminati oleh banyak kalangan karena dapat dengan mudah menyalurkan energi panas secara cepat dan menyeluruh.
Ada berbagai jenis material yang dimiliki oleh submersible heater aquarium, seperti heater aquarium terbuat dari lapisan kaca dan heater aquarium terbuat dari lapisan stainless steel.
4. Substrat Heater
Alat pemanas terakhir yaitu substrat heater yang dikhususkan untuk para pecinta aquascape atau Teman SDI yang merawat tanaman air di dalam aquariumnya. Heater aquarium yang satu ini tidak akan terlihat, karena biasanya kabel pemanas tersembunyi di bawah substrat-substrat yang ada di dalam aquarium.
Dengan menggunakan substrat heater aquarium cukup bagus untuk membantu tanaman air atau aquascape Teman SDI tumbuh subur dan sehat.
UKURAN HEATER AQUARIUM DAN VOLUME AIR
Mengatur skala temperature yang sesuai dengan kebutuhan dan volume air itu sangat diperlukan, karena fungsinya agar meminimalisir penyalahgunaan heater aquarium, simak tabel berikut ini :
Ukuran Atau Watt | Volume Air |
25 Watt | ± 25 Liter |
50 Watt | ± 50 Liter |
75 Watt | ± 75 Liter |
100 Watt | ± 100 Liter |
150 Watt | ± 150 Liter |
200 Watt | ± 200 Liter |
300 Watt | ± 300 Liter |
Berikut ini Langkah-langkah dasar cara memasang heater aquarium, antara lain :
1. Cek Dengan Teliti
Langkah pertama yang harus dilakukan cek dengan teliti heater aquarium yang baru dibeli, mulai dari instalasinya hingga batang heater yang terbuat dari plastik maupun stainless steel. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadi kebocoran pada heater aquarium dan membahayakan ekosistem yang berada di dalam aquarium.
2. Mengatur Suhu
Langkah kedua adalah mengatur suhu terlebih dahulu sebelum dimasukan ke dalam aquarium, atur suhu heater aquarium sesuai dengan kebutuhan dan volume air aquarium Teman SDI. Ukuran temperature atau watt dan volume air sudah dijelaskan di atas, simak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalian.
3. Menjaga Kualitas
Kualitas heater aquarium sangat berpengaruh pada performa dan kinerja heater tersebut, jadi dengan menjaga keawetan heater maka memanaskan air aquarium pun akan maksimal. Usahakan selalu periksa water light sebelum memasukan heater aquarium ke dalam aquarium.
4. Tempatkan Sesuai Jenisnya
Sama seperti dengan fungsinya, simpan atau tempatkan heater aquarium sesuai dengan jenisnya atau tempat yang memungkinkan suhu panasnya menyebarkan ke seluruh air aquarium, tetapi yang paling tepat adalah menempatkan heater aquarium di sekitar aerator atau di dekat sumber mengalirnya air.
19. Kipas Pendingin
cara kerja dari kipas prosesor laptop seperti ini sebetulnya ada dua tipe. Yaitu merupakan aktif dan juga pasif heatsink.
Tapi pada dasarnya sesuai dengan pengertian kipas processor adalah mereka sama-sama akan memindahkan panas yang berasal dari komponen komputer seperti CPU ke udara bebas.
Dengan adanya pemindahan panas dari komponen komputer alhasil kinerja dari komputer juga kembali optimal seperti sedia kala. Sedangkan caranya sendiri ialah melakukan kombinasi metode konduksi beserta konveksi.
Dengan demikian panas yang asalnya dari prosesor bisa dipindahkan ke logam dengan metode konduksi.
Alhasil suhu panas tersebut diterima oleh logam heatsink kemudian dibuang menuju udara dengan menggunakan.
2. Susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian yang kompleks.
3. Input codingan arduino dan file library sensor
4. Setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.
- Arduino Uno
- LCD
- Resistor
- PH Sensor
- TDS meter
- Water level Sensor
- Sensor Suhu LM35
- Sensor Ultrasonik
- Jumper
- Motor
- Buzzer
c. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja[Kembali]
Sensor Water Level
d. Flowchart dan Listing Program[Kembali]
Listing Program
f. Download File[Kembali]
- Download HTML [ klik]
- Download Video Simulasi Rangkaian [ klik]
- Download Video Simulasi Visual Designer [ klik]
- Download Rangkaian Simulasi [ klik]
- Download Rangkaian Visual Designer [ klik]
- Download Listing Program [klik]
- Download Flowchart [ klik]
- Download Block Diagram [ klik]
- Download Datasheet water sensor [ klik]
- Download Datasheet Arduino UNO [klik]
- Download Datasheet Ph Meter [klik]
- Download Datasheet Motor DC [klik]
- Download Datasheet Relay [klik]
- Download Datasheet Baterai [klik]
- Download Datasheet Resistor [klik]
- Download Datasheet Induktor [klik]
- Download Datasheet Kapasitor [klik]
- Download Datasheet Potensiometer [klik]
- Download Datasheet Dioda [klik]
- Download Datasheet TDS meter [klik]
- Download Library Arduino UNO [klik]
- Download library sensor water [klik]
- Download library sensor ultrasonik [klik]
- Download Library sensor Ph [klik]
- Download Datasheet LCD [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar